
PADANG - Pesawat Sriwijaya Air salah mendarat di Bandara Tebing Padang yang merupakan bandara lama pada Kemarin sore sekira pukul 17.05 WIB. Pesawat itu harusnya mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
General Manager Angkasa Pura II, Agus Kemal Pramayuda, mengatakan pesawat berangkat dari Medan pukul 16.00 WIB dengan Nomor Penerbangan SJ0021. ”Pesawat Sriwijaya Air dipiloti Kapt.J Gusdonius, FO, Ricky Yusuf N, serta empat orang pramugari. Jumlah penumpang sekitar 96 orang. Kesalahan pendaratan pesawat ini, untuk sementara bukanlah gangguan teknis,” ujarnya, Minggu (14/10/2012).
Namun, kata Agus diduga kesalahan kesalahan pilot. Pilot pesawat Kapt.J Gusdonius baru pertama kali menerbangkan pesawat dari Medan menuju Padang. ”Pilot pesawat itu adalah pilot asing dan ko-pilot juga baru pertama kali menerbangkan pesawat dari Polonia, Medan, menuju Padang,” ungkapnya.
General Manager Angkasa Pura II, Agus Kemal Pramayuda, mengatakan pesawat berangkat dari Medan pukul 16.00 WIB dengan Nomor Penerbangan SJ0021. ”Pesawat Sriwijaya Air dipiloti Kapt.J Gusdonius, FO, Ricky Yusuf N, serta empat orang pramugari. Jumlah penumpang sekitar 96 orang. Kesalahan pendaratan pesawat ini, untuk sementara bukanlah gangguan teknis,” ujarnya, Minggu (14/10/2012).
Namun, kata Agus diduga kesalahan kesalahan pilot. Pilot pesawat Kapt.J Gusdonius baru pertama kali menerbangkan pesawat dari Medan menuju Padang. ”Pilot pesawat itu adalah pilot asing dan ko-pilot juga baru pertama kali menerbangkan pesawat dari Polonia, Medan, menuju Padang,” ungkapnya.
Katanya, mungkin keduanya tidak mengenal wilayah sehingga Bandara Tabing ini dikira sudah di BIM tempat seharusnya mendarat. ”Seharusnya pilot menerbangkan pesawat Sriwijaya dari utara bukan dari arah selatan. Kalau dari arah selatan mendarat yang nampak dulu itu Bandara Tabing, seharusnya mendarat itu dari arah utara atau dari Medan,” katanya.
Persoalan navigasi, menurut Agus, tidak ada kesalahan termasuk peralatan di BIM dan operator BIM selalu memandu pilot yang akan mendarat, tak mungkin ada kerusakan mesin pesawat," katanya.
Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa seluruh penumpang selamat dan telah dibawa pihak maskapai ke BIM dan sebagian dijemput saudaranya di Lanud Tabing. “Tapi semuanya biarlah kita serahkan sama KNKT yang menyelidiki masalah ini, ini hanya dugaan sementara saja,” pungkasnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar