SIKAP
Orang batak disimpulkan
sebagai berwatak keras, terutama jika dikaitkan dengan pekerjaan tertentu yang
mereka geluti yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat pada umumnya.
Dalam kenyataannya, padahal tidak selalu demikian. Tidak sedikit dari mereka
yang memiliki posisi penting diNegeri ini.
POLA HIDUP
Pola hidup orang
batak itu mempunyai gambaran yang jelas, tegas dan tetap, tidak berubah-ubah.
Orang batak dikenal sangat kuat berpegang/setia pada patokan hidup yang telah
ditetapkan yang merupakan petunjuk dalam melakukan segala kehidupan/adatnya.
Orang batak juga percaya bahwa dalam menjalankan pola hidup tersebut, Tuhan tetap harus dinomor satukan dan merupakan junjungannya.
Orang batak juga percaya bahwa dalam menjalankan pola hidup tersebut, Tuhan tetap harus dinomor satukan dan merupakan junjungannya.
KEHIDUPAN POLITIK
Dalam mengemukakan pendapat orang batak
cenderung spontan(tanpa dipikir) sehingga demokrasi dalam pembangunan politik
akan berkembang pesat apabila mengikuti tradisi orang batak terutama dalam
penyelenggaraan politik Indonesia.. Didalam kelompoknya, masyarakat batak mencari orang yang dianggap mampu
dan bijaksana mengatasi segala persoalan dan kepentingan masyarakat, kemudian
mereka jadikan pemimpin dalam bidang pemerintahan melalui proses pemilihan.
TRADISI
Pada tradisi suku Batak seseorang hanya bisa menikah dengan
orang Batak yang berbeda klan sehingga jika ada yang menikah dia harus encari
pasangan hidup dari marga lain selain marganya. Apabila yang menikah adalah
seseorang yang bukan dari suku Batak maka dia harus diadopsi oleh salah satu
marga Batak (berbeda klan). Acara Tersebut dilanjutkan dengan prosesi
perkawinan yang dilakukan di gereja karena mayoritas penduduk Batak beragama
Kristen. Untuk mahar perkawinan-saudara mempelai wanita yang sudah
menikah.orang Batak biasanya mengharuskan untuk menikah dengan paribannya, menurut
mereka hal ini dilakukan agar garis ketrunannya tidak terputus.Pariban
adalah sebutan untuk orang yang memiliki ibu yang marganya sama dengan wanita
yang akan dijadikan istrinya.
Pada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah
dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga.
Tradisi adat Batak toba yaitu Mangokal Holi (menggali dan
memindahkan tulang belulang leluhur) sebagai bentuk cagar budaya, yang kita
harapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya, agar kelak para generasi
penerus kita tidak kehilangan identitas bangsa kita tercinta ini.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar