Selasa, 07 Februari 2012

SEJARAH PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA


SEJARAH
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.  adalah perusahaan informasi dan komunikasi  serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Pada awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tanggal 14 November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
TELKOM merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%. Sebagian besar kepemilikan saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya(3,23%) oleh investor dalam negeri. TELKOM juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)
TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.
*       Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
*       Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia.
*       PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.  
*       Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi TELKOM:
Ø  Telepon
1.    Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih menjadi   monopoli TELKOM di Indonesia
2.    Telkom Flexi, layanan telepon fixed wireless CDMA
*       Data/Internet
1.    TELKOMNet Instan, layanan akses internet dial up
2.    TELKOMNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
3.    Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL
4.    e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
5.    Solusi Enterprise- INFONET
6.    TELKOMLink DINAccess


PENGERTIAN Local Area Network
(LAN)
Local Area Network (LAN) adalah suatu jaringan internal yang terbatas dalam area lokal. Bila jarak yang harus dijangkau kurang dari 1000 meter untuk komunikasi dalam jaringan, maka digunakan bentuk LAN. LAN banyak digunakan dalam suatu perusahaan untuk menghubungkan antara bagian-bagian dalam satu gedung. Beberapa ciri dari LAN :
• jarak antarterminal tidak terlalu jauh
• pada umumnya LAN tersebut milik satu organisasi / perusahaan
• umumnya tidak mempergunakan fasilitas jaringan telepon, sehingga kecepatan pengiriman data juga ridak bergantung pada jaringan tersebut
• mempergunakan media transmisi berupa kabel yang khusus untuk komunikasi dan biasanya mempunyai kecepatan pengiriman data yang sangat tinggi (1 Mbps - 10 Mbps).



 Topologi Jaringan PT.TELKOM :
Ø  Untuk Tipe Topologi jaringan dalam LAN adalah  Menggunakan Tipe Ring dan Mesh.
ü  Topologi Ring
Topologi ring adalah topologi umum digunakan dalam jaringan SDH yang memiliki tingkat kehandalan yang tinggi dengan sistem proteksi self healing ring, dan tingkat survivabilitas 100%. Komponen perangkat utama dari topologi ini adalah Add Drop Multiplexer (ADM) pada jaringan SDH dan Optical Add Drop Multiplexer pada teknologi Jaringan Transport Optik Masa Depan atau DWDM. Dalam konfigurasi ring, perangkat OADM berfungsi melakukan add/drop sinyal dalam sistem. Konfigurasi ring, seperti juga pada jaringan SDH, dimaksudkan untuk mengimplementasikan sistem proteksi. Prinsip dasar OADM (dengan topologi ring) adalah:
  • Melakukan multiplexing panjang gelombang.
  • Memiliki kemampuan menurunkan panjang gelombang l di suatu titik, di mana OADM ditempatkan.
  • Memiliki kemampuan add/drop panjang gelombang l di titik OADM.
  • Memiliki sistem cross connect pada satuan l.
ü  Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah topologi yang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak. Komponen utama dalam topologi ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect yang beragam pada level sinyal SDH.
Secara umum jaringan mesh dengan DXC Self-Healing dapat ditandai berdasarkan teknik implementasi yang berbeda-beda sebagai berikut:
1. Skema kontrol self-healing (terpusat dan terdistribusi)
2. Perutean kembali (rerouting) perencanaan kanal (preplanned dan dinamik)
3. Tingkat restorasi sinyal (restorasi saluran/line dan restorasi kanal/path)
Jaringan DXC disebut jaringan self-healing jika dapat memulihkan demand terpengaruh secara otomatis saat terjadi kesalahan fasilitas serat optik, perangkat atau office. DXC SDH memberikan kemampuan restorasi jaringan melalui perutean alternatif demand. Restorasi prioritas melalui penyusunan kembali path dapat diimplementasikan hanya jika kapasitas spare tersedia dalam jaringan.
Sedangkan kemampuan DWDM dalam hal restorasi dan proteksi pada topologi mesh adalah sebagai berikut:
a. Sistem DWDM memungkinkan pengimplementasian proteksi elektrik dengan sistem 1:N yang disandingkan dengan proteksi optik 1:1 untuk memberikan sistem proteksi yang lengkap.
b. Sistem restorasi DWDM memiliki kemampuan untuk menyimpan bundle yang lebih banyak dari SDH, kecil kemungkinan terjadinya restorasi dan jika terjadi maka waktu restorasi yang dibutuhkan akan lebih singkat.
Jumlah komponen elektrik yang diproteksi menjadi lebih sedikit.
Keunggulan arsitektur mesh terdiri atas:
ÿ Ukuran jaringan yang bisa lebih besar, yaitu dengan adanya perangkat DXC, dibandingkan menggunakan arsitektur ring dengan ADM,
ÿ kapasitas spare yang dapat digunakan secara efektif,
ÿ konektivitas jaringan yang tinggi, karena adanya penggunaan bersama kapasitas spare, dan
ÿ keandalan jaringan, yang relatif lama untuk memasuki masa exchausting.
Dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing, maka penerapan topologi mesh maupun ring haruslah didekati dari kebutuhan akan jaringan dan jenis proteksi yang akan dikembangkan agar didapat topologi yang efektif dan esifien dengan orientasi pemenuhan kebutuhan jangka panjang.
  



Tidak ada komentar :

Posting Komentar